Do you know latent social problem ? kenapa sampai terjadi hal seperti itu ? Jelaskan ! Lalu solusinya seperti apa ?
jawab :
Latent social problem merupakan masalah yang menyangkut hal-hal yang bertentangan atau berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat akan tetapi tidak diakui demikian halnya.
Hal ini terjadi karena pengaruh globalisasi yang lebih maju sehingga masyarakat cenderung lebih hedonis dan tidak mementingkan lingkungan sekitar. Ini menyebabkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan adat istiadat bangsa Indonesia. Seperti contoh: free seks yang merajalela di wilayah kota-kota besar, hal ini tanpa disadari merusak kalangan pemuda dan menyebabkan masalah sosial yang sangat merusak generasi muda. Kita sebagai mahasiswa jangan sampai masuk pergaulan yang salah seharusnya kita bisa menjadi panutan muda yang bisa menyadarkan teman-teman bahkan lingkungan disekitar kita.
Blog ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ISBD yang di ampu oleh Drs. Ana Maulana, M.Pd
Minggu, 24 April 2011
POSTINGAN I
Cinta, kasih sayang, kemesraan, pemujaan yang diselimuti nilai, norma dan agama bisa membawa pada kehidupan manusia yang homohumanus… adem nih dunia, tapi kenyataan terjadi, mengapa ada dehumanisaai (ibu dalang pembunuhan anak, kekasih membunuh sang kekasih) mengapa oh mengapa semua terjadi, jelaskan!!!
jawab :
Diantara dampak kekerasan pada anak dan perempuan adalah stigma buruk yang melekat pada korban diantaranya, Pertama, Stigma Internal yaitu, Kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menghukum diri, menganggap dirinya aib, hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya perempauan tidak mau lagi berkeluaraga setelah dirinya trauma menerima kekerasan dari suaminya. Kedua, Stigma Eksternal yaitu, kecenderungan masyarakat menyalahkan korban, media informasi tanpa empati memberitakan kasus yang dialami korban secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain stigma buruk yang melekat pada korban, kejahatan pada anak dan perempuan juga dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan social seperti halnya dampak buruk dari human trafficking.
Oleh sebab itu peliharalah cinta, kasih, sayang, kemesraan, belas kasihan, dan pemujaan dengan memakai selimut cinta agama, norma, moral, da nilai. Supaya HOMOHUMANUS (manusiawi, berbudaya, halus) tidak berubah menjadi DEHUMANISASI (pengurangan arti nilai kemanusiaan). Dalam kasih sayang terjadi dehumanisasi karena seseorang itu sudah tidak memiliki nilai dan moral, sehingga tidak ada lagi kasih sayang. Maka terjadilah pembunuhan antara anak dan ibu, padahal sejatinya seorang ibu tidak akan mungkin membunuh anak kandungnya sendiri. Itu semua diakibatkan selimut cinta seorang ibu tidak dipupuk dengan baik pada anaknya. Kita tahu cinta seorang ibu harusnya mengalahkan cinta anaknya sendiri. Selimut cinta terdiri dari norma, moral dan nilai, kesemuanya harus dipupuk dalam kehidupan manusia sehingga tidak akan mungkin terjadinya perpecahan antara manusia. Dalam hal ini cinta menjadi obatnya, cinta ideal memiliki 3 unsur: 1) keterikatan 2) keintiman 3) kemesraan. Ketiganya berhubungan dalam mencapai kehidupan masyarakat yang homohumanus, salah satu saja tidak ada maka akan terjadinya dehumanisasi.
Rabu, 13 April 2011
MATERI KE 6
Manusia Dan Cinta Kasih
Sebenernya, manusia itu tidak akan terlepas dengan yang namanya cinta. Cinta adaalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih yaitu mengandung arati perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Perbedaan Anatara Cinta Dan Kasih
Cinta: Mengandung perasaan tentang rasa yang mendalam
Kasih: Merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan ras, mengarah kepada yang dicintai.
Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah sebagi berikut:
Cinta bersifat manusiawi
Cinta bersifat rokhaniah
Sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
Cinta menunjukkan perilaku memberi,
Sedangkan nafsu cenderung menuntut
Konsep keadilan
Cita memeiliki tiga tingkatan:
Cinta tingkatan tertingggi adalah cinta kepada Allah, rasulullah dan berjahad dijalan Allah. Cinta tingkatan menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat, sedangkan cinta yang tingkatannya rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta tempat tinggal.
Kasih sayang
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karya W. J. S Poerwadarminta, kasih sayang dapat diartikan “Perasaan sayang, perasaan cinta/perasaan suka kepada seseorang”. Dalam kasih sayang sadar/tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, salaing pengertian, saling perhatian, dan saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Benci atau kebencian adalah merupakan sebuah emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidak sukaan enmiti atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.
Sebab-sebab terjadinya prasangka. Ada lima pendekatan:
Pendekatan historis, pendekatan ini didasarkan atasteori pertentangan kelas, yaitu menyalahkan kelas rendah yang imferior. Sementara mereka yang tergolong dalam kelasa atas mempunyai alasan (justification) untuk berprasangka terhadap kelas rendah (contoh: kulit putih terhadap negro) latar belakang sejarah bahwa kulit putih sebagai tuan dan negro sebagai budak.
Keadilan
Keadilan yaitu keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Menurut Aristoteles “keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Sedangakan menurut Plato “ diproyeksikan pada orang, orang yanga adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya (dikendalikan oleh akal).
Cirri-ciri nilai keadilan:
• Tidak memihak
• Sama hak
• Sah menurut hukum
• Layak dan wajar
• Benar secara moral
“Bila keadilan dijunjung dalam masyarakat, maka akan tercipta iklim kehidupan yang tentram, harmonis dan sejahtera”
Dengan kadilan maka:
• Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap wargaa Negara.
• Adanya kewajiban yang sama.
• Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran.
Manusia dan penderitaan
Penderr\itaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sank sekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dinia dan manusia. Indentitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat da juaga yang ringan.
Sebenernya, manusia itu tidak akan terlepas dengan yang namanya cinta. Cinta adaalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih yaitu mengandung arati perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Perbedaan Anatara Cinta Dan Kasih
Cinta: Mengandung perasaan tentang rasa yang mendalam
Kasih: Merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan ras, mengarah kepada yang dicintai.
Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah sebagi berikut:
Cinta bersifat manusiawi
Cinta bersifat rokhaniah
Sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
Cinta menunjukkan perilaku memberi,
Sedangkan nafsu cenderung menuntut
Konsep keadilan
Cita memeiliki tiga tingkatan:
Cinta tingkatan tertingggi adalah cinta kepada Allah, rasulullah dan berjahad dijalan Allah. Cinta tingkatan menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat, sedangkan cinta yang tingkatannya rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta tempat tinggal.
Kasih sayang
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karya W. J. S Poerwadarminta, kasih sayang dapat diartikan “Perasaan sayang, perasaan cinta/perasaan suka kepada seseorang”. Dalam kasih sayang sadar/tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, salaing pengertian, saling perhatian, dan saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Benci atau kebencian adalah merupakan sebuah emosi yang sangat kuat dan melambangkan ketidak sukaan enmiti atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang atau fenomena. Hal ini juga merupakan sebuah keinginan untuk menghindari, menghancurkan atau menghilangkannya.
Sebab-sebab terjadinya prasangka. Ada lima pendekatan:
Pendekatan historis, pendekatan ini didasarkan atasteori pertentangan kelas, yaitu menyalahkan kelas rendah yang imferior. Sementara mereka yang tergolong dalam kelasa atas mempunyai alasan (justification) untuk berprasangka terhadap kelas rendah (contoh: kulit putih terhadap negro) latar belakang sejarah bahwa kulit putih sebagai tuan dan negro sebagai budak.
Keadilan
Keadilan yaitu keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Menurut Aristoteles “keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Sedangakan menurut Plato “ diproyeksikan pada orang, orang yanga adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaanya (dikendalikan oleh akal).
Cirri-ciri nilai keadilan:
• Tidak memihak
• Sama hak
• Sah menurut hukum
• Layak dan wajar
• Benar secara moral
“Bila keadilan dijunjung dalam masyarakat, maka akan tercipta iklim kehidupan yang tentram, harmonis dan sejahtera”
Dengan kadilan maka:
• Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap wargaa Negara.
• Adanya kewajiban yang sama.
• Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran.
Manusia dan penderitaan
Penderr\itaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sank sekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dinia dan manusia. Indentitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat da juaga yang ringan.
MATERI KE 5
Masalah sosial
Masalah sosial disebabkan karena adanya prilaku atau tata kelekuan manusia yang menyimpang dengan hukum, agama dan lain-lain. Apabila ingin mengklasifikasikan suatu masalah sebagai masalah sosial, maka digunakan penelitian sebagai berikut: 1) tata kelakuan yang menyimpang 2) ukuran umum segi moral. Dari kedua hal tadi dapat disimpulkan bahwa setiap masyarakat mempunyai ukuran yang berbeda time and place.
Masalah sosial dirumuskan dengan indeks-indeks: 1) Indeks Simplerates yaitu angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat. 2) Composite Indices yaitu gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lain social unrest (keresahan sosial).
Stratifikasi Sosial (Pelapisan Sosial)
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratify-cation) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertical (bertingkat). Menurut Pitirim A. Sorakin adalah perbedaan penduduk/masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kenyataan
2. Kekuasaan dan wewenang
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan
MATERI KE 4
Melanjutkan menjelaskan unsur-unsur personality, yang pertama adalah Pengetahuan, Pengetahuan juga dapat diartikan bahwa segala sesuatu yang kita ketahui sebagi hasil penggunaan panca indra (unsure-unsur akal yang mengisi alam jiwa). Apersepsi, yaitu penggambaran oleh manusia berbeda dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga) diolah oleh akal fikir, digabung dengan penggambaran lama lalu diproyeksikan sebagai penggambaran baru dengan pengertian baru. Pengamatan yaitu suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada ha yang menarik (lebih terpusat, lebih intensif) pada bagian-bagian khusus tadi. “Pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan pengamatan”. Konsep yaitu menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yang sejenis. Dengan proses akal, kemampuan mausia untuk membentu suatu penggambaran yang abstrak yang dalam kenyataannya belum ada. Penggambaran abstrak tentang konsep. Fantasi yaitu Dalam penggambaran, ada sesuatu yang ditambah-tambahkan, dibereskan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian, ada juga digabungkan dengan penggambaran lain menjadi kenytaan tidak ada penggambaran yang tidak realisrik. Sub-conscious (bawah sadar) dan Unconcious (tah sadar) segala unsur –unsur pengetahuan tadi seringkali hilang dalam kesadaran manusia akibat larut dan terpecah-pecah yang disebabkan akal sadar individu tidak lagi menyusun dan menatanya. Perasaan yaitu persepsi-persepsi dapat menimbulkan dalam kesadaran manusia, perasaan positif dan negative diakibatkan dari adanya unsure-unsur penilaian yang menjadikannya (+ & -). Contoh coca cola dan bangkai. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan positive atau negatif . Drive (Dorongan) antara lain: 1) Untuk mempertahankan hidup 2) Sex 3) Mencari makanan 4) Berinteraksi 5) Meniru 6) Berbakti 7) Keindahan.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.
Manusia dikatakan makhluk sosial karena beberapa alasan yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan sesuatu penilaian darai orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang jika ia hidup ditengah-tengah manusia.
Peranan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki harkat, dan martabat yang mulia. Dalam berbgai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturnya, dalam dimensi social muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban manusia dasar adalah menghargai hak dasar orang lain serta menaati norma-norma yang berlaku dimasyarakatnya.
MATERI KE 3
Manusia Sebagai Akhluk Individu
Individu berasal dari kata in devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya berarti tidak , sedangkan devided artinya terbagi , atau satu kesatuan. Dalam bahsa latin, individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia juga lahir sebagi makhluk individual yang bermakna tidak ternagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun secara rohani ini sangat berbeda dengan makhluk hewani apapun. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya, untuk selanjutnya melakukan aktivitas atau kegiatan. Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya termasuk kemampuan kecakapannya. Setiap manusia, memiliki perbedaan. Hal itu dikarenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Ia memiliki, sifat, watak, keinginan dan cita-cita yang berbeda stu sama lainnya.
Personality (Kepribadian)
Kepribadian yaitu perilaku atau kemampuan memiliki pengetahuan. Personality adalah susunan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu. Personality dapat disebut juga ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas. Atau susunan akal dan jiwa yang dapat atau bisa diubah-ubah. Ada juga yang mengatakan bahwa personality merupakan cirri watak yang konsisten yang tidak bisa diubah.
Unsur-Unsur Personality (Kemampuan Meneliti Pengetahuan)
Pengetahuan, Persepsi, Apersepsi, Pengamatan, Konsep, Fantasi, Perasaan, Drive (Dorongan).
MATERI KE 2
POKOK POKOK SUBSTANSI KAJIAN ISBD MENCAKUP BAHASAN SEBAGAI BERIKUT:
pendahuluan
Pengertian ilmu sosial dan ilmu budaya
Konsep general education
Konsep pendidikan umum di Indonesia
Hakekat dan ruang lingkup MBB ISBD
Visi, misi dan tujuan MBB ISBD
Manusia sebagai mahluk individu, sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum dan psikologi
Masalah sosial
Stratifikasi sosial
Kepribadian (personality)
Moderenisasi, globalisasi dan universalisme
Manusia dan cinta kasih
Manusia dan keadilan
Manusia dan penderitaan
Manusia dan peradaban
Manusia dan pandangan hidup (world view)
Manusia sains dan teknologi
Manusia dan lingkungan
PENGERTIAN ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA (ISBD)
Apakah?
1. ILMU (SCIENCE) berarti kumpulan dari pengetahuan yang tersusun secara sistematis.
2. PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) berarti segala sesuatu yang diketahui melalui pancaindra.
3. BELIEFS berarti kepercayaan.
ILMU BUDAYA adalah suatu ilmu pengetahuan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya (homohumanus), dan masalah yang menyertainya sering disebut humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapakan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
HOMOHUMANUS
a. Manusiawi
Sikap yang menghargai manusia sebagai mahluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya, (harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan/sesuai dengan fitrahnya mahluk tuhan
b. Berbudaya
Perilaku dituntun oleh akal budi sehingga mendapatkan kebahgiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
c. Halus
Kehalusan bertingkah laku, perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (ahlak).
DALAM UU NO. 20 TAHUN 2003
Fungsi dari pendidikan nasional: adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan Dari Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berahlalak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tida diskriminatif, menjungjung tinggi HAM, nilai keagamaan nilai cultural dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan system terbuka dan multi makna, suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membengun kemauan, mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tanggung jawab pendidikan masa depan tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransper iptek sementara namun juga melahirkan warganegara berkesadaran tinggi tentang bangsa bangsa dan kemanusiaan. Namun juga mempersiapkan tenaga kerja profesional, kompetitif, produktif dalam konteks kohidupan yang dinamis. Serta mengubah system berfikir, sikap hidup dan prilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong perubahan ke arah kemajuan adail dan bebas.
Mengapa keadaannya seperti sekarang ini???
Adab 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa system pendidikan modern yang sekuler telah menghasilkan para sintis dan teknokrat yang handal tapi tidak menghasilkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.
Laporan lima puluh tahun dari nation society for the study for education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu:
1. Sebagai reaksi masyarakat sebagai spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewasakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
2. Sebagai reaksi terhadap kepercayaan kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas.
3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa.
4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal.
Ilmu Sosial Budaya Dasar
· Pengertian ISBD
ISBD sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sebagaian maupun mengkaji masalah sosial kemanusiaan dan budaya.
· Selanjutnya mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif (pembangunan karakter manusia)
· ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaandan budaya sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmo social yang terintegrasi.
· ISBD bukanlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada adalam kehhidupan manusia sebagai makhluk social yang berbudaya dan masalah-masalah terwujud daripadanya.
Ilmu sosial budaya dasar (ISBD) adalah satah satu mata kuliah umum termasuk pada kelompok mata kuliah berkehidupan brmasyarakat (MBB).
ISBD merupakan mata kuliah dasar mengenai pengembangan kepribadian dan wawasan sosial budaya mahasiswa dalam menggapai dan memecahkan masalah sosial budaya dan kemasyarakatan yang timbul dalam masyarakat
Usaha pendidikan dalam menelaah masalah social dengan menggunakan fakta, konsep dan teori-teori yang diperoleh dan dikembangkan oleh berbagi bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.
FUNGSI ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepakaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
VISI MISI ISBD
· VISI ISBD
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
· MISI ISBD
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakatselaku individu dan mahluk social yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumberdaya dingkungannya,
Langganan:
Postingan (Atom)